Selamat Datang

Rabu, 18 Januari 2012

Cerita Inspirasi : Si Otong


Si Otong mendapat tugas dari gurunya mengenai membuat cerita mengenai mimpi-mimpinya dan saat dirumah si Otong membuat cerita mengenai mimpi-mimpinya itu. Karena ayahnya seorang penoreh karet miskin yang keluarganya itu sangat kekurangan si Otong terobsesi dan memiliki mimpi bahwa dia bila sudah besar nanti memiliki kebun karet yang memiliki luas sebesar 400 hektar dan rumah sebesar 400 meter persegi. Intinya dalam karangannya tadi dia membicarakan mengenai impiannya membuat sebuah kebun karet yang sangat besar, tanpa terasa karangannya tadi menghabiskan 7 helai kertas. Paginya ia pun langsung menumpuk tugasnya tersebut.

Setelah 1 minggu berlalu dan akhirnya Tugas tersebut dibagikan dan diberikan nilai. Tapi betapa kagetnya Otong karena karangannya mendapatkan nilai F dan di tulisi sama gurunya setelah jam pelajaran temui saya di kantor. Saat di kantor Otong dimarahi habis-habisan oleh gurunya karena karangannya tidak masuk akal dan tidak akan tercapai.”Otong, kamu itu sudah gila, kamu itu hanya anak seorang penoreh karet miskin dan tak mungkin kamu akan membangun kebun karet sebesar 400 hektar,” kata si guru. ”Kamu saya beri waktu 1 minggu untuk mengganti karangan tersebut dan nilaimu juga bisa saya ganti bila kamu mengarang karangan yang lebih logis dan masuk akal,” kata guru itu lagi.

Lalu setelah Otong pulang ke rumah bertanya pada ayahnya. “Ayah saya memiliki mimpi mengenai membangun kebun karet seluas 400 hektar tapi kata guru saya mimpi itu tak akan pernah tercapai dan hanyalah omong kosong belakang karena saya hanyalah anak seorang yang miskin lalu saya disuruh mengganti mimpi saya itu menjadi mimpi yang lain yang sesuai dan masuk akal,” kata si Otong. ”Nak mimpimu adalah masa depanmu jadi terserah kamu, kamu mau menggantinya atau tidak ,“ jawab ayah si Otong dengan bijaksana dan sabar. “Baiklah ayah terima kasih atas pendapat ayah,” kata si Otong.

Setelah di sekolah pun si Otong tetap membawa karangannya yang dulu yang bercerita tentang kebun karet seluas 400 hektar dan dikumpulkan lagi kepada gurunya namun ada tulisannya biarkanlah nilai F tetap terpajang menjadi nilaiku namun inilah impianku tidak akan pernah bisa tergantikan dengan impian yang lainnya.

Setelah berpuluh puluh tahun berlalu si Otong akhirnya beranjak dewasa dan dia akhirnya bisa menggapai mimpinya yang mempunyai peternakan kuda dan memiliki kebun karet sebesar 400 hektar dan rumah sebesar 400 meter persegi. Saat gurunya datang ke tempat kebun karetnya dan bertemu dengan Otong ia berkata, “kamu hebat nak, maafkan aku bila dulu telah melarangmu bermimpi seperti ini aku salut padamu aku hanyalah seorang guru yang hanya bisa merenggut mimpi-mimpi anak-anak sepertimu,” kata si guru pada Otong.

Dalam cerita tersebut jelas sudah bagaimana mimpi merupakan inspirasi untuk bisa maju lebih ke depan. Kita tinggal memilih menjadi seperti Otong si pemimpi yang berusaha mengejar mimpi ato guru yang suka merenggut mimpi seseorang. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar